Metamorphosis Muslimah dalam Meniti Jalan Hijrah (Bagian 2)

Keempat: Hijrah dengan hati (هجرة بالقلب)

Pada tahap ini, seseorang mulai berhijrah dengan hatinya. Hatinya mulai teguh, bagaimana ia menjaga semangat hijrah, istiqomah, hingga kelak bertemu Allah سبحانه و تعالى. Dalam hal ini seseorang semakin meneguhkan keimanan kepada Allah سبحانه و تعالى dan berusaha membuktikan kejujuran iman tersebut dalam setiap kondisi. Jika kita ingin melihat bagaimana kondisi iman kita, maka salah satunya kita perlu melihat bagaimana kita saat sendirian, saat tidak ada orang lain yang melihat kita, apakah kita tetap mengamalkan hal-hal yang Allah سبحانه و تعالى ridhoi ataukah kita melakukan hal-hal yang Allah سبحانه و تعالى larang. Bagaimana iman kita tentang Allah Maha Melihat dapat kita lihat di sana.

Baca lebih lanjut

Metamorphosis Muslimah dalam Meniti Jalan Hijrah (Bagian 1)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.  أَمَّا بَعْدُ

Pengertian Hijrah (الهجرة)

  1. Makna secara bahasa: الترك / meninggalkan.
  2. Makna secara istilah:

Makna hijrah secara istilah dilandasi dari tiga peristiwa besar dalam sirah. Di antaranya ialah sebagai berikut.

Baca lebih lanjut

Tauhid; Kunci Keistiqomahan dalam Hijrah Seorang Muslimah (Bagian 2)

Belajar tauhid tidak bisa instan dan terputus di tengah jalan; tidak cukup hanya sekali dipelajari dan kemudian dihentikan. Tauhid ialah hal yang harus kita pelajari terus menerus bahkan sangat penting untuk diulang-ulang. Ingatlah bahwa seruan dakwah yang Rasulullah ﷺ sampaikan pertama kali ialah perkara tauhid. Selama 13 tahun pertama beliau berdakwah di Makkah dengan menanamkan tauhid kepada para shahabat رضي الله عنهم. Setelah tauhid tertanam kuat dalam hati dan jiwa mereka, barulah fase dakwah berkembang pada perkara-perkara lainnya yang ini berlangsung selama 10 tahun; fase dakwah di Madinah. Dan selama 10 tahun tersebut bukan berarti dakwah tauhid dihentikan. Perkara tauhid terus disampaikan, diulang, hingga para shahabat رضي الله عنهم dapat melalui hari-hari berat yang menjadi jalan ujian keimanan mereka.

Tauhid yang mereka pelajari memahamkan mereka kepada Dzat Yang Menciptakan mereka, satu-satunya Dzat yang Berhak diibadahi yang mengatur segala sesuatu. Selain itu, apa yang mereka pelajari menjadikan pemahaman akan surga dan neraka nyata di pelupuk mata mereka, mereka beriman dengan benar hingga Allah سبحانه و تعالى teguhkan mereka di atas jalan yang penuh rintangan sekalipun.

Ada banyak kisah para shahabat رضي الله عنهم yang mencerminkan bagaimana keteguhan tauhid dalam hati dan jiwa mereka. Salah satu kisah yang memiliki banyak hikmah ialah kisah Julaibib رضي الله عنه. Julaibib رضي الله عنه merupakan seorang shahabat yang Rasulullah ﷺ cintai sebab kokohnya tauhid dalam hatinya. Suatu ketika Rasulullah ﷺ bertanya kepada Julaibib رضي الله عنه, “Apakah kamu tidak ingin menikah?”

Baca lebih lanjut

Tauhid; Kunci Keistiqomahan dalam Hijrah Seorang Muslimah (Bagian 1)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.  أَمَّا بَعْدُ

Nikmat hidayah ialah nikmat terbesar yang telah Allah سبحانه و تعالى  berikan kepada hamba-Nya. Termasuk nikmat hidayah ialah kita terlahir sebagai muslim dan Allah pilih kita di antara banyaknya umat manusia untuk berada di atas jalan sunnah Rasulullah ﷺ dan para shahabat رضي الله عنهم. Maka inilah nikmat yang besar, nikmat yang harus kita jaga dan jangan sampai kita sia-siakan.

Untuk menjaga nikmat terbesar ini, kita akan menjumpai istilah hijrah. Hijrah merupakan ibadah sebagaimana yang terdapat dalam hadits berikut.

Baca lebih lanjut